Senin, April 29, 2024
Beranda » Proposal Perdamaian Prabowo

Proposal Perdamaian Prabowo

32

Oleh Tony Hasyim – Wartawan Senior Forum Keadilan

Bayangkan, jika Rusia dan Ukraina bersedia menarik mundur pasukan tempur masing-masing sejauh 15 km.

Lalu zona penyanggah tersebut dijaga oleh Pasukan Perdamaian PBB yang dimotori Kontingen Indonesia sampai kedua belah pihak menerima dengan lapang dada hasil referendum di  zona perang itu.

Maka Perang Dunia Ke-3 yang dikhawatirkan seluruh umat manusia dapat dicegah atas inisiatif Indonesia.

Bahwa proposal tersebut baru berupa gagasan  Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto di forum elite  pertahanan dunia, dan tampaknya sudah ditolak oleh pihak Ukraina, tidak jadi soal.

Justru seluruh masyarakat Indonesia, harus mendesak Presiden Indonesia agar berjuang menggolkan proposal perdamaian tersebut menjadi Resolusi PBB.

Karena sejatinya apa yang disampaikan Prabowo tersebut adalah amanat konstitusi  kepada Pemerintah Republik Indonesia yang tercantum dalam  Pembukaan UUD 45:  “Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial” .

Yang mengherankan mengapa ada orang Indonesia yang mengecam proposal Prabowo tersebut?

Di mana keberpihakan hati nurani mereka ketika melihat ribuan orang tewas akibat  perang?

Perang Russia vs Ukraina tidak mungkin diselesaikan melalui proposal Joe Biden dan konco-konconya di Eropa.

Blok Barat ini maunya pasukan Russia mundur atau dikalahkan, lalu membayar pampasan perang kepada Ukraina dan Putin diadili sebagai kriminal perang.

Sampai hari ini mereka terus memasok persenjataan dan logistik ke Ukraina. Perekonomian Russia diembargo.

Bagi Putin, itu sama saja menantang Perang Dunia Ke-3 dan  itu bukan suatu hal yang ditakutkannya. Karena kekuatan militer dan  ekonomi Russia hari ini  sudah  dalam kapasitas penuh untuk menghadapi perang terbuka sewaktu-waktu dengan AS dan sekutunya.

Selain itu Putin yakin kawan-kawannya dari Cina, India, Korut dan Iran, empat negara yang memiliki kapasitas perang berskala masif akan ikut berperang bersamanya.

Karena itulah Putin sampai hari ini  tidak mau bergeming sedikit pun. Dia tidak akan memerintahkan pasukannya mundur sebelum Zelensky yang dijulukinya sebagai Boneka Amerika berhasil ditangkap atau terguling dari kursi Presiden Ukraina.

Jadi, sudah jelas teater perang Russia vs Ukraina tidak akan selesai dalam waktu dekat melalui resolusi mengutuk dan mengembargo Russia.

Yang ada serangan Russia justru semakin mengganas dan melebar menjadi Perang Eropa, lalu memicu Perang Dunia Ke-3.

Bencana yang tersebut masih bisa dicegah jika “Proposal Prabowo” digolkan menjadi Resolusi PBB.

Jika gagal, Presiden Jokowi harus mencoba langkah terakhir. Yaitu mengadakan  pertemuan “enam mata” dengan Putin dan Zelensky di wilayah netral atau via zoom.

Jangan lupa Jokowi-lah satu-satunya kepala negara yang dapat bertemu langsung dengan dua seteru itu ketika perang telah berkecamuk.

Siapa tahu mereka berdua mau menuruti ajakan Jokowi. “Please  make peace not war, my brothers… ” (*)

Leave a Comment

Follow Me

HUKUM DAN DEMOKRASI

Majalah Forum adalah Portal Berita Umum yang hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi yang benar, akurat, dan berimbang. Digawangi oleh sejumlah wartawan senior, Majalah Forum bertekad menjadi acuan informasi terpercaya, baik untuk pembaca di dalam maupun luar negeri. Masyarakat luas bisa menjadi kontributor dengan tetap mengutamakan standar dan etika jurnalistik yang berlaku.

Artikel Terakhir

©2022 Majalah Forum. All Right Reserved. Developed by Majalah Forum.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy
Terjemahan »